Uji Empat Dasar Rasa

by 19.25.00 0 komentar
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PANGAN
ACARA I
UJI EMPAT RASA DASAR




Disusun oleh :
Nama               : Afita Maudine Nabilla
NIM                  : 35.2014.7.2.0978
Kelompok        : 1
Shift                  : 1
Tanggal           : Kamis, 4 November 2015
Asisten             : 1. M. Iqbal Basagili, MPH
  2. Agil Dhiemitra Aulia Dewi, S.Gz, MPH

PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2015/1437 H
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Acara
Penetuan Empat Rasa Dasar
B.    Hari/Tanggal
Rabu/4 November 2015
C.   Tujuan :
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1.    Menghitung bahan untuk membuat suatu larutan dengan konsentrasi tertentu.
2.    Menyiapkan dan membuat bahan larutan garam, gula, asam sitrat dan pil kina dengan konsentrasi terntentu.
3.    Mengetahui sensitivitas pribadi terhadap empat rasa dasar : asin, manis, asam dan pahit.



BAB II
METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan bahan


Alat


1.        Gelas Beker
2.        Gelas kecil
3.        Gelas ukur
4.        Baki
5.        Alat pengaduk

6.        Alat penyeduk air
7.        Label
8.        Gelas ukur gelas volumetric 100 ml


Bahan


1.    Garam Dapur
2.    Gula pasir
3.    Asam sitrat/asam cuka
4.    Pil kina
5.    Aquades


B.    Cara kerja
Menyiapkan larutan sesuai dengan konsentrasi dibawah ini:
Garam Dapur 0%, 1%, 4%, 8%
Gula Pasir 1%, 2%, 8%, 15%
Asam Sitrat 0.2%, 0.4%, 1%, 4%
Pil Kina 0%, 0.1%, 0.5%, 1%


Memberi kode pada setiap jenis konsentrasi larutan

                                                                                
Meghidangkan masing-masing seri sampel pada gelas kecil ± 50 cc dan mencantumkan label kode pada tiap gelas


Mengatur gelas diatas baki sesuai dengan besar konsentrasi dari rendah ke tinggi




 









Meletakkan formulir uji cita rasa dan air untuk kumur diatas baki


Melakukan uji cita rasa dengan menggunakan formulir uji cita rasa yang sudah disediakan (berkumur setiap selesai mencicipi satu sampel)



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
            Metode pengujian threshold merupakan salah satu metode untuk pengujian panelis dalam penentuan sensitivitas. Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang dapat dideteksi (absolute threshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang dapat dideteksi perubahannya (difference threshold). Biasanya substansi yang mau dikaji dilarutkan dalam air murni, dan panelis diminta untuk menilai sampel mana yang berbeda dengan air, dalam hal ini air murni juga disajikan sebagai pembanding (Kartika dkk., 1988).
Dari hasil uji penentuan empat rasa dasar, diperoleh table sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Citarasa Empat Rasa Dasar
RASA
Sampel
`1
2
3
4
Asin
8%
4%
1%
0%
Manis
2%
8%
15%
1%
Asam
1%
4%
0.4%
0.2%
Pahit
0%
0.5%
1%
0.1%

Table 2. Skor Uji Citarasa Empat Rasa Dasar
RASA
Sampel
1
2
3
4
Asin
5
3
1
0
Manis
3
4
5
2
Asam
3
5
2
1
Pahit
0
4
5
2

Keterangan:
0 = Tidak ada rasa
1 = ada sedikit sekali rasa
2 = rasa lebih mengikat tetapi masih belum selesai
3 = rasa cocok untuk saya
4 = rasa cukup kuat
5 = rasa sangat kuat/mudah dideteksi/tidak diragukan
Di dalam penelitian ini, panelis diharuskan mencoba semua sampel menggunakan indera pengecapnya, yaitu lidah.  Pengujian ini mengandalkan kepekaan lidah panelis dalam menentukan rasa tiap larutan. Pada pengujian ini, setiap panelis diberi beberapa larutan pahit, manis, asam dan asin dengan kadar konsentrasi yang berbeda – beda mulai dari konsentrasi yang rendah hingga tinggi.
            Pada saat pengujian, kadar konsentrasi terendah tidak semuanya dapat dirasakan oleh lidah panelis. Akan tetapi, semakin tinggi kadar konsentrasi, maka rasa yang dirasakan semakin jelas. Pengujian ini menggunakan larutan empat macam rasa dengan kadar yang berbeda – beda. Untuk rasa asin, menggunakan larutam garam dapur dengan konsentrasi sebesar  0%, 1%, 4%, 8%, untuk rasa manis menggunakan larutan gula pasir dengan konsentrasi sebesar 1%, 2%, 8%, 15%, untuk rasa asam menggunakan larutan asam sitrat dengan konsentrasi sebesar  0.2%, 0.4%, 1%, 4%, dan untuk rasa pahit menggunakan larutan pil kina dengan konsentrasi sebesar 0%, 0.1%, 0.5%, 1%.
            Setiap larutan diberi kode dan diletakkan di dalam gelas. Fungsi dari pemberian kode adalah untuk menghindari adanya kesalahan, seperti tertukar. Setelah itu gelas diacak urutannya, akan tetapi tetap dalam 1 bidang rasa. Lalu panelis mencicipi setiap larutan tersebut dan mencatatnya. Setiap setelah mencicipi satu larutan, setiap panelis diwajibkan berkumur dengan air dan beristirahat sebentar untuk menetralkan lidah.
            Dari hasil praktikum untuk pengujian rasa asin, rasa yang paling kuat adalah di dalam larutangaram dapur dengan konsentrasi 8%, disusul oleh konsentrasi 4%, 1%, dan 0%. Rasa asin dihasilkan oleh garam – garam anorganik, yang umum adalah NaCl murni. Tetapi garam – garam anorganik lainnya seperti garam iodide dan bromide mempunyai rasa pahit. Sedangkan garam Pb dan Be mempunyai rasa manis (Winarno, 2004).
Hasil dari penghitungan jumlah bahan dan pelarut yang diperlukan untuk membuat larutan garam dapur adalah :
a.    Kadar konsentrasi 0%
Garam yang dibutuhkan : 0% x 100 ml = 0 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 0 g = 100 ml
b.    Kadar konsentrasi 1%
Garam yang dibutuhkan : 1% x 100 ml = 1 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 1 g = 99 ml
c.    Kadar konsentrasi 4%
Garam yang dibutuhkan : 4% x 100 ml = 4 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 4 g = 96 ml
d.    Kadar konsentrasi 8%
Garam yang dibutuhkan : 8% x 100 ml = 8 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 8 g = 92 ml
            Dari hasil praktikum untuk pengujian rasa manis, rasa yang paling kuat adalah larutan gula pasir dengan konsentrasi 15%, lalu disusul oleh konsentrasi *%, 2%, dan 1%. Rasa manis ditimbulkan oleh senyawa organic alifatik yang mengandung gugus OH seperti alcohol, beberapa asam amino, aldehida, dan gliserol. Sumber utama rasa manis terutama adalah gula atau sukrosa dan monosakarida atau disakarida yang mempunyai jarak ikatan hydrogen 3 – 5 Å. Pemanis buatan seperti sakarin, siklamat, dan dulsin dalam konsentrasi yang tinggi cenderung memberikan after taste (pahit nimbrah, dan rasa lain) (Winarno, 2004).
Hasil dari penghitungan jumlah bahan dan pelarut yang diperlukan untuk membuat larutan gula pasir adalah :
a.    Kadar konsentrasi 1%
Gula yang dibutuhkan : 1% x 100 ml = 1 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 1 g = 99 ml
b.    Kadar konsentrasi 2%
Gula yang dibutuhkan : 2% x 100 ml = 2 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 2 g = 98 ml
c.    Kadar konsentrasi 8%
Gula yang dibutuhkan : 8% x 100 ml = 8 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 8 g = 92 ml
d.    Kadar konsentrasi 15%
Gula yang dibutuhkan : 15% x 100 ml = 15 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 15 g = 85 ml
            Dari hasil praktikum untuk pengujian rasa asam, rasa yang paling kuat adalah larutan asam sitrat dengan konsentrasi 4%, lalu disusul oleh konsentrasi 1%, 0.4%, dan 0.2%. Rasa asam pada makanan disebabkan oleh donor proton, misalnya asam pada cuka, buah – buahan, sayuran, dan garam asam seperti cream of tartar. Intensitas rasa asam tergantung pada ion H+ yang dihasilkan dari hidrolisis asam (Winarno, 2004).
Hasil dari penghitungan jumlah bahan dan pelarut yang diperlukan untuk membuat larutan asam sitrat adalah :
a.    Kadar konsentrasi 0.2%
V1.K1 = V2.K2


V1 : 100 ml     K1 : 0.2%     K2 : 25%


100 ml.0.2% = V2.25%  à (100 ml.0.2%) : 25% = 0.8 ml
Jadi, asam sitrat yang dibutuhkan adalah 0.8 ml
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 0.8 ml : 99.2 ml
b.    Kadar konsentrasi 0.4%
V1.K1 = V2.K2


V1 : 100 ml     K1 : 0.4%     K2 : 25%


100 ml.0.4% = V2.25%  à (100 ml.0.2%) : 25% = 1.6 ml
Jadi, asam sitrat yang dibutuhkan adalah 1.6 ml
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 1.6 ml : 98.4 ml
c.    Kadar konsentrasi 1%
V1.K1 = V2.K2


V1 : 100 ml     K1 : 1%     K2 : 25%


100 ml.1% = V2.25%  à (100 ml.1%) : 25% = 4 ml
Jadi, asam sitrat yang dibutuhkan adalah 4 ml
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 4 ml : 96 ml
d.    Kadar konsentrasi 4%
V1.K1 = V2.K2


V1 : 100 ml     K1 : 4%     K2 : 25%


100 ml.4% = V2.25%  à (100 ml.0.2%) : 25% = 16 ml
Jadi, asam sitrat yang dibutuhkan adalah 16 ml
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 16 ml : 84 ml
            Dari hasil praktikum untuk pengujian rasa pahit, rasa yang paling kuat adalah larutan pil kina dengan konsentrasi 1%, lalu disusul oleh konsentrasi 0.5%, 0.1%, dan 0%. Rasa pahit pada makanan disebabkan karena adanya senyawa alkaloid – alkaloid, misalnya kafein, teobromin, kuinon, glikosida, senyawa fenol seperti naringin, garam – garam Mg, Nh4, dan Ca.
Hasil dari penghitungan jumlah bahan dan pelarut yang diperlukan untuk membuat larutan pil kina adalah :
a.    Kadar konsentrasi 0%
Pil kina yang dibutuhkan : 0% x 100 ml = 0 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 0 g = 100 ml
b.    Kadar konsentrasi 0.1%
Pil kina yang dibutuhkan : 0.1% x 100 ml = 0.1 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 0.1 g = 99.9 ml
c.    Kadar konsentrasi 0.5%
Pil kina yang dibutuhkan : 0.5% x 100 ml = 0.5 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 0.5 g = 99.5 ml

d.    Kadar konsentrasi 1%
Pil kina yang dibutuhkan : 1% x 100 ml = 1 g
Aquades yang dibutuhkan : 100 ml – 1 g = 99 ml
Senyawa Pemberi Rasa pada Makanan
            Rasa makanan dapat dikenali dan dibedakan oleh kuncup – kuncup cecapan yang terletak pada papilla yaitu bagian noda merah jingga pada lidah. Pada anak kecil, kuncup – kuncup perasa tersebut selain terletak di lidah juga terdapat pada farinx, palata bagian langit – langit yang lunak maupun keras. Kuncup – kuncup cecapan terletak dalam epitelium papilla fungiform yang terletak di bagian dasar dan ujung lidah (Winarno, 2004).
Sensasi rasa pada makanan disebabkan oleh senyawa berikut :
1.    Asin : Sodium Klorida dan Potassium Klorida
2.    Manis : Sukrosa, Glukosa dan Aspartam
3.    Asam : Asam Sitrat dan Asam Fosforik
4.    Pahit : Quinine dan Kafein
Anatomi Pengecap Lidah

            Pada permukaan lidah, terdapat ribuan tonjolan – tonjolan kecil berlapis selaput lendir yang berfungsi sebagai pengenal untuk empat rasa berbeda. Bagian – bagian ini dipetakan dari bagaimana sensitifitas bagian lidah tertentu saat berinteraksi dengan rasa – rasa yang ada di dalam makanan. Secara anatomis, bagian – bagian tertentu dalam lidah dapat menangkap intensitas sebuah rasa pada makanan. Bagian tersebut adalah :
1.    Bagian ujung hingga sisi kanan – kiri lidah tengah lidah untuk pengecap rasa manis
2.    Sisi lidah kanan – kiri untuk pengecap rasa asam
3.    Bagian ujung hingga ke tengah untuk pengecap rasa asin
4.    Bagian pangkal lidah untuk pengecap rasa pahit 
Factor – factor yang dapat mempengaruhi rasa makanan
1.    Konsentrasi dalam bahan
        Threshold  merupakan batas konsentrasi terendah terhadap suatu rasa agar masih bisa dirasakan oleh kuncup lidah. Threshold pada setiap orang berbeda dan berbeda pula pada rasa yang berbeda, misalnya NaCl 0.5% dan sukrosa 0.7%.
        Seseorang dapat mengalami buta rasa (taste blind), untuk menguji apakah seseorang itu mengalami buta rasa maka dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan senyawa Phenyl Thio Carbamida (PTC). Apabila seseorang tersebut mengalami buta rasa, maka senyawa ini akan terasa pahit (Winarno, 2004).
2.    Suhu
        Suhu dapat mempengaruhi kemampuan kuncup pengecap. Sensitifitas akan berkurang bila suhu lebih besar dari 20oC dan lebih kecil dari 30oC dimana akan menimbulkan sedikit perbedaan rasa. Misalnya rasa pahit pada kopi panas lebih banyak dibandingkan dengan rasa pahit pada kopi dingin.
Makanan yang terlalu panas dapat membakar lidah dan merusak kepekaan kuncup lidah, tetapi sel yang rusak akan diganti dalam beberapa hari. Begitu juga pada makanan yang terlalu dingin dapat membius kuncup lidah sehingga kepekaan berkurang (Winarno, 2004).
3.    Tekstur dan konsistensi bahan
        Tekstur dan konsistensi suatu bahan akan mempengaruhi citarasa yang ditimbulkan oleh bahan tersebut. Dari penelitian – penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa perubahan tekstur atau viskositas bahan apat mengubah rasa dan bau yang timbul karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya rangsangan terhadap sel reseptor olfaktori dan kelenjar air liur. Semakin kental suatu bahan, penerimaan terhadap intensitas rasa, bau, dan citarasa semakin berkurang (Winarno, 2004).
4.    Interaksi berbagai rasa
        Komponen rasa primer jika berinteraksi dengan komponen rasa lain dapat menyebabkan peningkatan ataupun penurunan intensitas rasa. Efek interaksi ini berbeda pada tingkan threshold dan konsentrasinya. Misalnya, penambahan rasa asam pada konsentrasi threshold akan menambah rasa asin pada NaCl, sedangkan gula akan mengurangi rasa asin pada NaCl dan Kafein (Winarno, 2004).
5.    Senyawa kimia
Salah satu factor yang mempengaruhi rasa adalah senyawa kimia. Di bawah ini adalah senyawa kimia yang dapat mempengaruhi rasa pada makanan :
a.    Manis
Rasa manis ditimbulkan oleh senyawa organic alifatik yang mengandung gugus OH seperti alcohol, beberapa asam amino, aldehida, dan gliserol. Sumber utama rasa manis terutama adalah gula atau sukrosa dan monosakarida atau disakarida yang mempunyai jarak ikatan hydrogen 3 – 5 Å. Pemanis buatan seperti sakarin, siklamat, dan dulsin dalam konsentrasi yang tinggi cenderung memberikan after taste (pahit nimbrah, dan rasa lain).
b.    Pahit
Rasa pahit pada makanan disebabkan karena adanya senyawa alkaloid – alkaloid, misalnya kafein, teobromin, kuinon, glikosida, senyawa fenol seperti naringin, garam – garam Mg, Nh4, dan Ca.
c.    Asin
Rasa asin dihasilkan oleh garam anorganik, seperi NaCl. Akan tetapi, tidak semua garam mampu menghasilkan rasa asin, beberapa bahkan menghasilkan rasa pahit seperti garam iodide dan bromide serta rasa manis pada garam Pb dan Be.
d.    Asam
Rasa asam pada makanan disebabkan oleh donor proton, misalnya asam pada cuka, buah – buahan, sayuran, dan garam asam seperti cream of tartar. Intensitas rasa asam tergantung pada ion H+ yang dihasilkan dari hidrolisis asam (Winarno, 2004).



BAB IV
KESIMPULAN

1.    Bahan dan pelarut yang digunakan untuk membuat larutan :
Asin :
a.    Kadar konsentrasi 0%. Garam yang dibutuhkan : 0 g. Aquades yang dibutuhkan : 100 ml.
b.    Kadar konsentrasi 1%. Garam yang dibutuhkan : 1 g. Aquades yang dibutuhkan : 99 ml.
c.    Kadar konsentrasi 4%. Garam yang dibutuhkan : 4 g. Aquades yang dibutuhkan : 96 ml.
d.    Kadar konsentrasi 8%. Garam yang dibutuhkan : 8 g. Aquades yang dibutuhkan : 92 ml.
Manis
a.    Kadar konsentrasi 1%. Gula yang dibutuhkan : 1 g. Aquades yang dibutuhkan : 99 ml
b.    Kadar konsentrasi 2%. Gula yang dibutuhkan : 2 g. Aquades yang dibutuhkan : 98 ml
c.    Kadar konsentrasi 8%. Gula yang dibutuhkan : 8 g. Aquades yang dibutuhkan : 92 ml
d.    Kadar konsentrasi 15%. Gula yang dibutuhkan : 15 g. Aquades yang dibutuhkan : 85 ml
Asam
a.    Kadar konsentrasi 0.2%. Asam sitrat yang dibutuhkan : 0.8 ml. Aquades yang dibutuhkan : 99.2 ml
b.    Kadar konsentrasi 0.4%. Asam sitrat yang dibutuhkan : 1.6 ml. Aquades yang dibuthkan : 98.6 ml
c.    Kadar konsentrasi 1%. Asam sitrat yang dibutuhkan : 4 ml. Aquades yang dibutuhkan : 96 ml.
d.    Kadar konsentrasi 4%. Asam sitrat yang dibutuhkan : 16 ml. Aquades yang dibutuhkan : 84 ml.
Pahit
e.    Kadar konsentrasi 0%. Pil kina yang dibutuhkan : 0 g. Aquades yang dibutuhkan : 100 ml.
f.     Kadar konsentrasi 0.1%. Pil kina yang dibutuhkan : 0.1 g. Aquades yang dibutuhkan : 99.9 ml.
g.    Kadar konsentrasi 0.5%. Pil kina yang dibutuhkan : 0.5 g. Aquades yang dibutuhkan : 99.5 ml.
h.    Kadar konsentrasi 1%. Pil kina yang dibutuhkan : 1 g. Aquades yang dibutuhkan : 99 ml.
2.    Kadar sensitivitas tiap individu berbeda – beda. Factor yang dapat berpengaruh dalam rasa adalah konsentrasi dalam bahan, suhu, tekstur dan konsistensi bahan, interaksi berbagai rasa, dan senyawa kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno, F. G.. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Kartika, B., Pudji, H. dan Wahyu, S.. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.

Zuhra. Cut Fatimah. 2006. Laporan Penelitian. Medan : Universitas Sumatra Utara

Jhon. Nofrizal. 2012. Analisis dan Karakteristik Senyawa Alkaloid dari Tanaman Kina (Chinchona ledgeriana), Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains : Volume 14, Nomor 2 Halaman : 59 – 64.


A. Maudine N.

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html